Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah petani milenial atau berusia 19-39 tahun di Provinsi Papua Barat sebanyak 19.655 orang.

Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Senin, mengatakan bahwa sesuai data hasil Sensus Pertanian 2023 terdapat 42,77 persen petani milenial yang tersebar pada tujuh kabupaten.

"Total petani di Papua Barat sebanyak 45.950 orang. Petani milenial ada 42,77 persen," kata Merry saat memaparkan data hasil Sensus Pertanian 2023 tahap pertama.

Ia merinci petani milenial di Kabupaten Manokwari ada 5.575 orang, Pegunungan Arfak 5.095 orang, Fakfak 2.199 orang, Teluk Bintuni 2.053 orang, Manokwari Selatan 1.742 orang, Kaimana 1.655 orang, dan Teluk Wondama 1.336 orang.

Petani milenial tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu menggunakan teknologi digital sebanyak 602 orang, dan tidak menggunakan teknologi digital 19.053 orang.

"Petani milenial terbanyak di Manokwari (28,36 persen), Pegunungan Arfak (25,92 persen), dan Fakfak (11,19 persen)," jelas Merry.

Menurut dia data petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi, dan pemanfaatan teknologi digital guna mewujudkan sektor pertanian Papua Barat yang berkelanjutan.

Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, penggunaan drone, serta penggunaan kecerdasan buatan.

"Petani milenial itu petani yang adaptif terhadap pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas pertanian," ucap Merry.

Selain petani milenial, kata dia, petani di Papua Barat yang berusia lebih dari 39 tahun tercatat 26.295 orang yang tersebar pada tujuh kabupaten.

Jumlah petani milenial dan bukan milenial terbanyak berasal dari Kabupaten Manokwari yakni 14.813 orang, disusul Pegunungan Arfak 9.271 orang, dan Fakfak 5.905 orang.

Selanjutnya, Kabupaten Teluk Bintuni 4.458 orang, Kaimana 4.340 orang, Manokwari Selatan 3.811 orang, dan Teluk Wondama 3.352 orang.

"Dengan demikian, total keseluruhan petani di Papua Barat sebanyak 45.950 orang," jelas dia

Merry menuturkan, jenis usaha pertanian pada Sensus Pertanian 2023 di Papua Barat meliputi 50.105 usaha pertanian perorangan (UPT), 25 perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB), dan 113 usaha pertanian lainnya (UTL).

Sensus Pertanian 2023 sedikit berbeda dengan Sensus Pertanian 2013 yang mencakup rumah tangga usaha pertanian (RTUP), UPB, serta usaha pertanian non-rumah tangga dan non-perusahaan (NRT).

"Ada sepuluh komoditas jadi produk usaha pertanian perorangan seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, pala, cabai rawit, ayam kampung, bawang daun, pinang, pisang, durian dan lainnya," tutur Merry.